Setiap masalah selalu bergandengan dengan solusi, inilah yang akan dijumpai setiap orang tua yang mau dan mampu untuk melihat dengan cermat. Sebaliknya pula apabila cara pandang dari orang tua selaku ayah bunda kurang cermat yang ada bukannya solusi yang diraih tapi malah masalah akan tambah hebat. Untuk mengetahui bagaimana melihat secara cermat ayah bunda bisa menyimak contoh kasus dibawah ini :

Kasus : Anak yang sering bergerak aktif.

Pandangan ayah bunda biasa :

“ Anakku bandel gak bisa diatur!, loncat sana sini, manjat sana sini, gerak sana lari sini. Aku malu dilihat orang apalagi ada yang menegur. Sudah diomelin berkali-kali tetap saja nggak bisa diam. Sudah pernah jatuh sampai memar dan luka juga gak kapok! Pusing pala Barbie, susah kalo sudah turunan emak ama bapaknya juga begitu !”.

Pandangan ayah bunda shaleh :

“Anakku memang banyak sekali gayanya dan geraknya , tapi benarkah dia tidak bisa diam? Benarkah selama 24 jam bergerak aktif tiada henti ? ternyata tidak. Saat tidur ia tidak bergerak lincah kian kemari. Saat dibacakan buku cerita masih bisa bertahan lima sampai sepuluh menit. berarti gerak aktifnya bukan karena bandel. Gerak aktifnya hanya perlu diarahkan. Aku perlu lebih banyak belajar lagi untuk membuat gerak aktif anakku bermanfaat untuknya”.

Dari contoh diatas ayah bunda dapat memahami bahwa cara kita memandang masalah akan mempengaruhi cara kita melangkah. Sudut pandang ayah bunda biasa membuat langkahnya hanya berhenti pada titik mengeluh. Sementara pandangan ayah bunda shaleh membuatnya terus melaju untuk mencari dan menemukan solusi. Inilah dampak dari melihat dengan cermat akan mendekatkan kita kepada solusi namun jika kita melihat kurang cermat hanya akan membuat kita mentok, kejedot and tepok jidot he..he.. tambah pusingkan ?.

Melihat dengan cermat adalah persoalan cara memandang suatu masalah. Cara pandang sangat berpengaruh terhadap cara ayah ganteng dan bunda cantik bertindak. Satu perilaku anak yang serupa bisa mendapatkan penanganan berbeda karena cara pandang yang berbeda.

Memandang memerlukan mata kadang ada sebagian ayah bunda yang masih berbingkai dengan kaca mata hitam, bukan kaca mata bening, terbayangkan ayah bunda kalau memakai kaca mata hitam yang terlihat sekitar kita juga gelap, langit dan awan pun terlihat gelap. Ayah bunda yang memakai kaca mata gelap lebih cenderung memandang perilaku anak dari sisi negatif. Seringkali perilaku yang bukan masalah menjadi masalah dan akhirnya bener-bener jadi masalah. Ujungnya ayah bunda stress, nah kalo ayah bundanya stress terus anaknya ?.

Beda halnya dengan ayah bunda yang memakai kaca mata bening. Semua akan terlihat jelas. Sehingga bisa melihat lebih cermat perilaku anak dan berusaha mencari fakta dan membuka wawasan tentang perilaku anak.

###

Ayah Bunda . . ..

Tidak ada anak yang Dia ciptakan sebagai beban orang tua. Bagaimanapun keadaanya tidak ada yang Dia ciptakan sia-sia. Jika Allah titipkan anak pada ayah bunda , Dia tahu ayah bunda mampu menjaga fitrahnya. Dan di akhirat nanti ayah bunda akan dimintai pertanggung jawaban atas titipan tersebut.

Ayah Bunda ….

Setiap anak yang lahir kedunia sudah Allah instalkan nilai-nilai kebaikan dan ketaqwaan. Sudahkah kita selaku ayah bundanya mengaktifkan nilai-nilai tersebut ?. tidak ada anak terlahir membawa niat jahat, ingin menyusahkan orang tua. Tidak ada anak yang keluar dari rahim seorang ibu bercita-cita menjadi anak durhaka.

Ayah Bunda

Tuhan titipkan anak kepada ayah bunda dalam keadaan suci tanpa dosa. Pilihan ada ditangan ayah bunda, mau diapakan titipan mulia itu didunia? Akankah ia tersia-sia karena ayah bunda abai akan kebutuhannya ? atau menjadi sumber kebahagiaan karena ayah bunda mampu memandang dengan cermat sehingga memaknai dengan tepat kehadirannya ?.

Salam hangat penuh semangat, salam literasi

*Pateh Kota, 14 Juli 2020